KUR Goes to Campus: Pemerintah Akselerasi Program Petani Milenial dan Berikan Akses Pembiayaan Murah
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Pemerintah melalui Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi UMKM konsisten dalam mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mengakses pembiayaan yang mudah dan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain dengan meningkatkan plafon KUR untuk tahun 2022, Pemerintah juga memberikan relaksasi berupa tambahan subsidi bunga KUR.
Plafon penyaluran KUR nasional tahun 2022 telah ditetapkan sebesar Rp373,17 triliun dan mengalami peningkatan dibandingkan plafon KUR tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp285 triliun. Pedoman pelaksanaan KUR juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2022.
Sementara itu, relaksasi berupa tambahan subsidi bunga KUR diberikan Pemerintah sebesar 3% sampai dengan 31 Desember 2022, sehingga Penerima KUR hanya membayar bunga KUR sebesar 3% dari yang seharusnya 6% sampai dengan 31 Desember 2022. Relaksasi tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2022.
Untuk mengakselerasi pemanfaatan KUR tersebut, Pemerintah secara rutin juga menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi, termasuk bagi kalangan civitas akademika.
“Tujuan sosialisasi KUR Goes to Campus sebagai wujud kepedulian Pemerintah untuk memberikan akses pembiayaan murah bagi pelaku usaha,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam acara Sosialisasi KUR Goes to Campus Millenial Agriculture Forum secara virtual, akhir pekan lalu.
Melalui sosialisasi ini, para peserta dari kalangan petani milenial dan civitas pusat pendidikan pertanian diarahkan untuk menjadi petani mandiri, maju, dan modern, sesuai dengan visi Pemerintah yakni terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong di sektor pertanian.
“Momentum pertumbuhan sektor pertanian ini harus bisa kita pertahankan. Salah satu harapannya adalah dari generasi muda, supaya sektor pertanian kita bisa mandiri, ketahanan pangan kita bisa terjaga,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir.
Dalam optimalisasi penyaluran KUR khususnya kepada sektor pertanian, peran serta lembaga penyalur sangat dibutuhkan sebagai perpanjangan tangan Pemerintah dalam menjangkau pelaku usaha pertanian di berbagai daerah.
Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Group Bank Mandiri Ashraf Farahnaz mengungkapkan bahwa sektor pertanian selalu menjadi fokus Bank Mandiri untuk terus melakukan inovasi, mendorong kolaborasi, dan memastikan capability yang saat ini dimiliki dapat dimanfaatkan optimal untuk dapat terus memberikan support tidak hanya dari sisi pembiayaan tapi juga akses ke pasar dan pendampingan dalam proses budidaya.
Kegiatan hari ini merupakan perwujudan kolaborasi antara Pemerintah, Lembaga Penyalur KUR dari Bank Mandiri, dan civitas akademika Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia. Setelah sosialisasi KUR Goes to Campus ini diharapkan para mahasiswa serta duta petani milenial bisa mengimplementasikan ilmunya dan menjadi pencipta lapangan kerja, terutama di sektor pertanian.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemenko Perekonomian, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, serta Pihak Penyalur KUR.(rls)